Lompat ke konten
Beranda » Blog » Hati-Hati! Ini 7 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Berwisata ke Tempat Ekowisata

Hati-Hati! Ini 7 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Berwisata ke Tempat Ekowisata

Peran Pemandu Ekowisata dalam Menyesuaikan dengan Kebutuhan dan Minat Wisatawan

Berkunjung ke tempat ekowisata memang menjadi pilihan yang tepat untuk menikmati keindahan alam sambil ikut menjaga kelestariannya. Untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan sekaligus menjaga kelestarian tempat ekowisata, wisatawan perlu menghindari tindakan yang berpotensi merusak alam. Namun, kenyataannya masih banyak pengunjung yang lalai dalam menerapkan etika berwisata di alam terbuka. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memahami tujuh larangan utama yang wajib dihindari selama berwisata ke alam bebas.

1. Membawa Pulang Flora dan Fauna

Memetik bunga, mengambil batu unik, atau bahkan menangkap hewan liar bisa merusak ekosistem. Meskipun tampak sepele, tindakan seperti ini justru mengganggu keseimbangan alam di tempat ekowisata. Oleh karena itu, jagalah setiap unsur alam tetap berada di habitat aslinya, sehingga generasi berikutnya juga berkesempatan menikmati keindahannya.

2. Membuang Sampah Sembarangan

Di alam terbuka, ketersediaan tempat sampah memang terbatas. Meskipun begitu, Anda tetap tidak boleh menjadikan kondisi tersebut sebagai alasan untuk membuang sampah sembarangan di tempat ekowisata. Sebagai solusi, wisatawan sebaiknya membawa kantong sendiri untuk menyimpan sampah hingga menemukan tempat pembuangan yang tepat. Melalui langkah sederhana ini, setiap pengunjung ikut berkontribusi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menunjukkan kepedulian terhadap tanggung jawab bersama di tempat.

3. Menyalakan Api Unggun Sembarangan

Wisatawan yang menyalakan api unggun tanpa izin dan pengetahuan memadai bisa memicu kebakaran hutan dan merusak ekosistem di tempat ekowisata. Oleh karena itu, wisatawan harus memahami aturan sebelum melakukan aktivitas ini. Untuk itu, pastikan Anda hanya membuat api di area yang telah ditentukan dan selalu mengikuti aturan yang berlaku demi menjaga kelestarian alam. Selain bisa memicu kebakaran hutan, tindakan ini juga merusak tanah dan ekosistem di sekitarnya. Jika ingin membuat api, pastikan menggunakan area yang sudah disediakan pengelola tempat ekowisata.

4. Mengabaikan Aturan Lokal

Setiap lokasi memiliki aturan yang disesuaikan dengan kondisi alam dan budaya setempat. Mengabaikannya hanya akan menciptakan konflik dan merugikan wisatawan sendiri. Demi menjaga keselamatan dan kelestarian lingkungan di tempat ekowisata, penting bagi Anda untuk mematuhi setiap rambu, aturan, dan arahan yang diberikan oleh pemandu yang berwenang.

5. Berisik atau Mengganggu Satwa

Sebisa mungkin, jaga ketenangan dengan menghindari suara keras atau memutar musik dengan volume tinggi saat berada di tempat ekowisata. Suara yang terlalu bising bisa menakuti hewan liar dan mengganggu ketenangan alam. Selain itu, perilaku seperti memberi makan satwa liar juga bisa menyebabkan ketergantungan yang membahayakan mereka.

6. Tidak Menggunakan Pemandu Wisata Tersertifikasi

Menjelajahi area alam bebas tanpa didampingi pemandu berpengalaman berisiko tinggi dan dapat membahayakan keselamatan, terutama di kawasan tempat ekowisata yang memiliki medan menantang. Oleh karena itu, memilih pemandu tersertifikasi menjadi langkah penting untuk menjamin keselamatan selama berada di tempat ekowisata. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan jasa pemandu yang memiliki sertifikasi pemandu ekowisata. Salah satu lembaga pelatihan yang menyediakan sertifikasi resmi adalah LSP Jana Dharma Indonesia. Pemandu bersertifikat tidak hanya memahami rute dan potensi bahaya, tetapi juga mampu memberikan edukasi yang sesuai.

7. Meremehkan Persiapan Fisik dan Mental

Karena berada di alam terbuka, aktivitas di tempat ekowisata sering mengharuskan wisatawan berjalan jauh, mendaki, atau melintasi medan yang menantang. Jika tidak mempersiapkan diri dengan baik, wisatawan bisa mengalami kelelahan atau bahkan cedera. Pastikan kondisi tubuh fit dan perlengkapan sudah lengkap sebelum menjelajah tempat ekowisata.


Ingin Jadi Pemandu Ekowisata Profesional?

Menjaga alam bukan hanya tanggung jawab wisatawan, tetapi juga peluang besar bagi Anda yang ingin berkarier di sektor pariwisata berkelanjutan. Memiliki sertifikasi pemandu ekowisata bukan hanya meningkatkan kepercayaan wisatawan, tetapi juga menjadikan Anda berperan aktif sebagai agen pelestarian lingkungan. LSP Jana Dharma Indonesia membuka peluang besar melalui program resmi yang bisa Anda cek di tautan ini. Yuk, jadi bagian dari solusi dan berkontribusi langsung untuk pariwisata yang bertanggung jawab!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *