Lompat ke konten
Beranda » Blog » Sering Tertukar? Bedakan Tugas Liaison Officer dan Public Relations

Sering Tertukar? Bedakan Tugas Liaison Officer dan Public Relations

Dalam dunia kerja, peran Liaison Officer (LO) dan Public Relations (PR) sering kali disalahpahami sebagai profesi yang serupa. Meski keduanya berfokus pada aspek komunikasi dan hubungan, terdapat perbedaan mendasar dalam fungsi, tugas, serta tujuan masing-masing. Memahami perbedaan antara LO dan PR menjadi penting, terutama bagi organisasi yang ingin memastikan komunikasi mereka efektif baik dengan publik maupun pemangku kepentingan internal dan eksternal.

Peran dan Tugas Liaison Officer (LO)

Liaison Officer memiliki peran sebagai penghubung atau jembatan komunikasi antara organisasi dan pihak-pihak tertentu, seperti klien penting, tamu VIP, atau lembaga eksternal. Peran LO lebih terfokus pada mengoordinasikan kebutuhan klien atau tamu saat menghadiri acara atau proyek tertentu yang diadakan organisasi. Seorang LO bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh permintaan dan kebutuhan tamu VIP terpenuhi serta mereka merasa nyaman. Tugas LO meliputi mempersiapkan segala detail acara, mengatur logistik, hingga mendampingi tamu VIP selama acara berlangsung.

Peran LO memerlukan kemampuan interpersonal yang kuat dan pemahaman mendalam mengenai protokol, etika, dan budaya, terutama ketika berhubungan dengan tamu dari latar belakang budaya yang berbeda. Selain itu, kemampuan untuk bertindak cepat dan menyelesaikan masalah yang mungkin muncul menjadi keahlian utama bagi seorang LO agar tamu merasa dihargai dan diperhatikan.

Peran dan Tugas Public Relations (PR)

Sementara itu, Public Relations atau Humas memiliki fokus yang lebih luas dalam membangun dan menjaga citra perusahaan atau organisasi di mata publik. PR bertanggung jawab untuk mengelola informasi yang disampaikan kepada publik, merancang kampanye komunikasi, serta menjaga hubungan baik dengan media, masyarakat, dan berbagai pihak yang berpengaruh terhadap reputasi organisasi. Tugas PR meliputi membuat siaran pers, mengatur konferensi pers, hingga menangani krisis reputasi yang mungkin terjadi.

PR harus memiliki kemampuan komunikasi strategis dan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana membangun citra positif melalui berbagai media. Profesi ini menuntut pemahaman tentang perilaku publik dan kemampuan analisis, sehingga PR mampu memilih metode komunikasi yang paling efektif. Fokus utama PR adalah pada persepsi dan komunikasi jangka panjang yang dapat memperkuat reputasi organisasi di mata publik.

Baca juga : Event MICE yang Dapat Meningkatkan Pariwisata Indonesia, Apa saja sih?

Kesimpulan: Peran LO dan PR dalam Organisasi

Secara ringkas, Liaison Officer lebih berfokus pada hubungan personal dan pemenuhan kebutuhan tamu secara langsung, terutama saat berlangsungnya acara atau proyek tertentu, sedangkan Public Relations lebih berorientasi pada komunikasi strategis dan menjaga citra organisasi di publik. Keduanya saling melengkapi dalam menciptakan hubungan yang kuat dengan berbagai pihak, namun memiliki fokus dan pendekatan yang berbeda.

Bagi Anda yang tertarik mengembangkan keterampilan sebagai Liaison Officer, mengikuti Sertifikasi Profesi skema Pendampingan Penghubung VVIP VIP di LSPP Jana Dharma Indonesia merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan kompetensi di bidang ini. Dengan sertifikasi, Anda akan memahami prosedur dan etika dalam mendampingi tamu VIP, menjadikan Anda profesional yang andal dalam berkomunikasi dan memberikan layanan terbaik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *